Cara Mendeteksi Kehamilan Kembar Tanpa USG



Kehamilan kembar merupakan kehamilan dengan jumlah janin di dalam kandungan lebih dari satu; bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Mereka yang memiliki riwayat keturunan kembar (ibu, nenek, bibi, dan lainnya) biasanya akan melahirkan anak kembar pula. Namun, kehamilan kembar juga bisa terjadi pada ibu yang menggunakan obat kesuburan yang diinduksi untuk merangsang ovulasi; ibu dengan riwayat persalinan sering; ibu yang baru saja menghentikan konsumsi pil kontrasepsi; hingga ibu yang melakukan teknik pembuahan bayi tabung.

Biasanya, kehamilan kembar mudah sekali terdeteksi. Lewat USG, pada usia kehamilan delapan minggu akan terdeteksi dua atau lebih detak jantung janin. Selanjutnya, pemeriksaan fisik janin akan semakin jelas mulai trimester kedua.

Selain lewat pemeriksaan USG, kita pun dapat mendeteksi kehamilan kembar dengan cara-cara berikut.

* Umumnya, perut ibu hamil tampak lebih besar dari ukuran normal sesuai umur kehamilannya. Ukuran yang tak normal biasanya mulai terlihat ketika usia kandungan masuk trimester kedua. Cobalah bandingkan dengan kehamilan sebelumnya atau dengan ibu hamil lain tentang ukuran kehamilan Anda. Jika lebih besar, bisa menjadi tanda bahwa janin Anda kembar.

* Rabalah perut Anda dengan lembut, cari bagian besar yang agak menonjol. Pada kehamilan tunggal akan teraba dua bagian besar, yaitu kepala dan bokong. Sementara pada kehamilan kembar, akan teraba tiga atau lebih bagian besar. Akan teraba satu bokong dan dua kepala, dua bokong dan satu kepala, dua kepala dua bokong, dan seterusnya. Minimal akan teraba tiga bagian besar.

* Masuk usia kehamilan empat bulan, janin biasanya sudah bisa bergerak. Berdasarkan penelitian, normalnya pergerakan janin sekitar 10 kali dalam 12 jam. Jika lebih dari itu, hingga dua kali lipat misalnya, bisa menunjukkan janinnya kembar.

Narasumber: Dr Indra NC Anwar, SpOG, dari RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat

ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL TERBARU